Apa Itu PMS? dan Jenis-Jenis Serta Cara Penularannya.
Perkembangan zaman modern telah membuat transmisi penyakit ke berbagai orang-orang sangat cepat dan masif, berbagai penyakit yang sebelumnya jarang dialami oleh suatu daerah atau negara bisa saja pada masa kini sangat mudah terjangkit dan menyebar. Salah satunya adalah kemajuan transportasi dan komunikasi dewasa ini.
Sebelum kita membahas tentang berbagai sakit penyakit menular yang berhubungan dengan aktivitas seksual, marilah kita mendefinisikan terlebih dahulu apa itu PMS.
Apa itu penyakit menular seksual?
Penyakit menular seksual atau PMS, yang dulu lebih dikenal sebagai penyakit kelamin (venereal disease) yang sering diartikan sebagai bagian dari penyakit kulit adalah penyakit yang ditularkan terutama melalui hubungan seksual, seks oral dan seks anal, atau perilaku yang tidak aman, seperti berganti-ganti pasangan (seks bebas). Selain itu, PMS ini juga dapat ditularkan melalui jarum suntik, proses kelahiran dan menyusui. Usia kematangan seksual (mulai melakukan hubungan seksual) yang semakin menurun, gaya hidup seks bebas dan kekurangpahaman mengenai seks yang aman merupakan faktor penyebab semakin maraknya penyebaran penyakit ini.
Lebih dari 10 macam penyakit menular seksual yang masing-masing mempunyai gejala, komplikasi dan pengobatan tersendiri, yaitu sifilis (syphilis), gonore (gonorrhoea), herpes genitalis (herpes simpleks tipe 2), klamida (chlamydia), Hepatitis B, HIV, HPV, kutil kelamin (kondiloma akuminata), keputihan (trichomoniasis), infeksi saluran kemih dan kutu kelamin. “Yang termasuk dalam golongan penyakit ini adalah penyakit-penyakit lama, yaitu sifilis dan gonore dan yang baru seperti HIV. Sekarang banyak mendapat perhatian adalah infeksi HPV (Human Papilloma Virus), virus yang menyebabkan kanker serviks.
Sebenarnya masih ada yang lain, yang tidak prominent, kasusnya tidak banyak,” kata dr. Heru. Kutil kelamin (kondiloma akuminata), kutil yang tumbuh di daerah alat kelamin, anus, paha dan saluran kemih, misalnya juga termasuk dalam kelompok penyakit menular seksual yang low risk. Penyakit ini tidak berbahaya, tetapi menular. Penyakit kulit kelamin ini disebabkan oleh virus HPV tipe non-onkogenik, “sepupu” nya virus HPV tipe onkogenik penyebab kanker serviks.
“Keputihan sebenarnya termasuk kelompok penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Keputihan atau radang vagina itu disebabkan oleh infeksi parasit (trichomoniasis), bakteri (klamidia), atau jamur yang ditularkan melalui hubungan seksual. Artinya, kalau dikelompokkan sebagai penyakit menular seksual, itu juga masih bisa, karena secara harafiah memang ditularkan lewat hubungan seksual,” kata dr. Heru menambahkan.
Di negara dengan kebebasan seksual sebagai hal yang biasa, Amerika Serikat, misalnya, dilaporkan semakin meningkatnya jumlah penyakit menular seksual ini. Penyakit yang ditularkan melalui prilaku seks yang tidak aman (seks anal, seks oral dan seks bebas dengan berganti-ganti pasangan) adalah sifilis, gonore, klamidia, herpes genitalis, hepatitis B, HIV/AIDS, kutil pada alat kelamin, trikomoniasis (keputihan), infeksi saluran kemih dan kutu bulu kelamin.
Penyakit ini menular dengan sangat cepat dan bisa terjadi setelah satu kali berhubungan saja tanpa disadari oleh penderitanya. Selain itu, beberapa diantaranya, misalnya HIV/AIDS atau hepatitis B dapat pula ditularkan melalui jarum suntik (narkoba) yang dipakai bersama penderitanya.
“Deteksi dini” adalah langkah pencegahan penularannya lebih jauh, karena dengan mengetahuinya dapat diatasi sebelum menularkan lagi kepada orang lain. Karena itu, perlu diwaspadai, terutama bagi mereka yang dari perilaku seksualnya rentan terinfeksi, sebelum menularkan ke pasangannya dan anaknya.
Menurut Mayo Clinic, kebanyakan dari penyakit PMS itu dapat diobati karena HIV/AIDS yang belum ada obatnya yang tuntas menyembuhkan, sehingga bisa berakhir dengan kematian. Walaupun infeksi penyakit menular seksual tersebut sama-sama menyerang pria dan wanita, tetapi gejala dan bagian tubuh yang terkena bisa berbeda, tergantung dari kontak seksual yang terjadi. Karena itu, PMS perlu diwaspadai, terutama bagi mereka yang dari perilaku seksualnya yang tidak aman adalah yang termasuk rentan terinfeksi.